Jumat, 28 Februari 2014

Apa Itu Investasi

Kita tidak asing dengan kata investasi. Sebagai masyarakat modern, bisa jadi setiap hari kita mendengar kata itu. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Namun apakah hakikat dari investasi itu sendiri? Investasi sebenarnya adalah meluangkan/memanfaatkan waktu, uang atau tenaga dengan harapan mendapatkan keuntungan/manfaat di masa datang. Jadi pada dasarnya investasi adalah “membeli” sesuatu yang diharapkan bisa “dijual kembali“ di masa yang akan datang dengan nilai yang lebih tinggi.
InvestasiInvestasi memiliki arti yang luas. Kita sering mendengar bahwa investasi terptentin adalah pendidikan. Prinsipnya sama saja, dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar. Manfaatnya baru akan terasa di masa mendatang.
Namun, di situs ini kita hanya akan membahas investasi di dalam konteks finansial. Yaitu investasi untuk mendapatkan hasil keuntungan dalam bentuk materi di masa mendatang. Istilah investasi sudah berkembang sejak jaman dahulu. Di pedesaan,
petani umumnya membeli ternak sebagai investasi. Kalau nanti kesulitan keuangan maka ternak tersebut bisa dijual lagi. Di perkotaan, orang bisa menempatkan uang atau modal dengan cara membeli properti, saham, emas, obligasi dan lain-lain. Singkatnya sekarang walau prinsipnya sama, pilihan invetasi lebih banyak lagi.
Dari pengertian investasi tersebut ada 4 komponen penting yang harus diketahui dalam tiap investasi:
  1. Dana / Aset. Untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang. Anda tentu tidak bisa membeli rumah bila tidak ada dana. ntuk berutang pun perlu jaminan aset.
  2. Waktu. Setiap Investasi perlu waktu untuk meningkat nilainya. Kalau Anda mengharapkan nilai investasi Anda meningkat dengan cepat, umumnya bukan investasi yang Anda lakukan tapi spekulasi.
  3. Tenaga / Pikiran. Anda harus mau meluangkan tenaga untuk bisa memberikan imbal hasil terbaik. Tidak ada cara lain untuk memaksimalkan keuntungan kecuali Anda mau berusaha belajar berinvestasi dengan benar.
  4. Risiko. Semua investor mengharapkan keuntungan di masa datang. Namun, tidak ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan investor pasti mendapati asetnya lebih besar dari saat memulai investasi. lni terjadi karena selama periode waktu menunggu itu terdapat kejadian yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah, yang disebut risiko. Dengan demikian, selain harus memiliki komitmen mengikatkan dananya, investor juga harus bersedia menanggung risiko.

Tidak ada komentar: